Otentikasi dan otorisasi adalah proses yang terkait tetapi berbeda dalam sistem manajemen identitas dan akses organisasi (IAM). Autentikasi memverifikasi identitas pengguna. Otorisasi memberi pengguna tingkat akses yang tepat ke sumber daya sistem.
Proses autentikasi bergantung pada kredensial, seperti kata sandi atau pemindaian sidik jari, yang ditunjukkan pengguna untuk membuktikan bahwa mereka adalah orang yang mereka klaim.
Proses otorisasi bergantung pada izin pengguna yang menguraikan apa yang bisa dilakukan setiap pengguna dalam sumber daya atau jaringan tertentu. Misalnya, izin dalam sistem file mungkin menentukan apakah pengguna dapat membuat, membaca, memperbarui, atau menghapus file.
Proses autentikasi dan otorisasi berlaku untuk pengguna manusia dan nonmanusia, seperti perangkat, beban kerja otomatis, dan aplikasi web. Sistem IAM tunggal dapat menangani autentikasi dan otorisasi, atau prosesnya dapat ditangani oleh sistem terpisah yang bekerja secara bersama-sama.
Autentikasi biasanya merupakan persyaratan awal untuk otorisasi. Suatu sistem harus tahu siapa pengguna sebelum dapat memberikan pengguna akses ke apa pun.
Serangan berbasis identitas, di mana peretas mengambil alih akun pengguna yang sah dan menyalahgunakan hak akses mereka, sedang meningkat. Menurut IBM X-Force Threat Intelligence Index, serangan ini merupakan cara paling umum yang digunakan oleh para aktor ancaman untuk menyusup ke dalam jaringan, yang mencakup 30% dari seluruh serangan siber.
Autentikasi dan otorisasi bekerja sama untuk menegakkan kontrol akses yang aman dan menggagalkan pelanggaran data. Proses autentikasi yang kuat membuat lebih sulit bagi peretas untuk mengambil alih akun pengguna. Otorisasi yang kuat membatasi kerusakan yang dapat dilakukan peretas dengan akun tersebut.