Penguji penetrasi menggunakan berbagai alat untuk melakukan pengintaian, mendeteksi kerentanan, dan mengotomatiskan bagian-bagian penting dari proses pengujian penetrasi. Beberapa alat bantu yang paling umum termasuk:
Sistem operasi khusus: Kebanyakan penguji pen menggunakan OS yang dirancang untuk pengujian penetrasi dan peretasan etis. Yang paling populer adalah Kali Linux, distribusi Linux sumber terbuka yang sudah diinstal sebelumnya dengan alat pengujian pen seperti Nmap, Wireshark, dan Metasploit.
Alat peretas kredensial: Program-program ini dapat mengungkap kata sandi dengan memecahkan enkripsi atau meluncurkan serangan brute-force, yang menggunakan bot atau skrip untuk secara otomatis menghasilkan dan menguji kata sandi potensial sampai ada yang berhasil. Contohnya termasuk Medusa, Hyrda, Hashcat, dan John the Ripper.
Pemindai port: Pemindai port memungkinkan penguji pen untuk menguji perangkat dari jarak jauh untuk mengetahui port yang terbuka dan tersedia, yang dapat digunakan untuk menerobos jaringan. Nmap adalah pemindai port yang paling banyak digunakan, tetapi masscan dan ZMap juga umum digunakan.
Pemindai kerentanan: Alat pemindai kerentanan mencari sistem untuk mengetahui kerentanan yang diketahui, sehingga penguji pen dapat dengan cepat menemukan pintu masuk potensial ke dalam target. Contohnya termasuk Nessus, Core Impact, dan Netsparker.
Pemindai kerentanan web adalah bagian dari pemindai kerentanan yang menilai aplikasi web dan situs web. Contohnya termasuk Burp Suite dan Zed Attack Proxy (ZAP) OWASP.
Penganalisis paket: Penganalisis paket, yang juga disebut sniffer paket, memungkinkan penguji pen menganalisis lalu lintas jaringan dengan menangkap dan memeriksa paket. Penguji pen dapat mengetahui dari mana lalu lintas berasal, ke mana tujuannya, dan, dalam beberapa kasus, data apa yang dikandungnya. Wireshark dan tcpdump adalah salah satu penganalisis paket yang paling umum digunakan.
Metasploit: Metasploit adalah kerangka kerja pengujian penetrasi dengan sejumlah fungsi. Yang terpenting, Metasploit memungkinkan penguji pen untuk mengotomatiskan serangan siber. Metasploit memiliki perpustakaan bawaan kode eksploitasi dan muatan yang telah ditulis sebelumnya. Penguji pen dapat memilih eksploitasi, memberinya muatan untuk dikirimkan ke sistem target, dan membiarkan Metasploit menangani sisanya.