Simulasi phishing adalah latihan keamanan siber yang menguji kemampuan organisasi untuk mengenali dan menanggapi serangan phishing.
Serangan phishing adalah email, teks, atau pesan suara palsu yang dirancang untuk mengelabui orang agar mengunduh malware (seperti ransomware), mengungkapkan informasi sensitif (seperti nama pengguna, kata sandi, atau detail kartu kredit) atau mengirim uang kepada orang yang salah.
Selama simulasi phishing, karyawan menerima email phishing yang disimulasikan (atau teks atau panggilan telepon) yang meniru upaya phishing di dunia nyata. Pesan menggunakan taktik rekayasa sosial yang sama (misalnya, menyamar sebagai seseorang yang dikenal atau dipercaya penerima, menciptakan rasa urgensi) untuk mendapatkan kepercayaan dari penerima dan memanipulasi mereka untuk mengambil tindakan yang tidak tepat. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa penerima yang memakan umpan (misalnya, mengklik tautan berbahaya, mengunduh lampiran berbahaya, memasukkan informasi ke dalam halaman arahan yang palsu, atau memproses faktur palsu) akan gagal dalam pengujian, tanpa dampak yang merugikan organisasi.
Dalam beberapa kasus, karyawan yang mengklik tautan jahat palsu dibawa ke halaman arahan yang menunjukkan bahwa mereka menjadi mangsa serangan phishing yang disimulasikan, dengan informasi tentang cara mengenali penipuan phishing dan serangan siber lainnya dengan lebih baik di masa depan. Setelah simulasi, organisasi juga menerima metrik pada tingkat klik karyawan dan sering kali menindaklanjuti dengan pelatihan kesadaran phishing tambahan.
Statistik terbaru menunjukkan ancaman phishing terus meningkat. Sejak tahun 2019, jumlah serangan phishing telah meningkat 150% persen per tahun—dengan Anti-Phishing Working Group (APWG) melaporkan jumlah tertinggi sepanjang masa untuk phishing pada tahun 2022, dengan mencatat lebih dari 4,7 juta situs phishing. Menurut Proofpoint, 84% organisasi pada tahun 2022 mengalami setidaknya satu serangan phishing yang berhasil.
Karena gateway email dan alat keamanan terbaik sekalipun tidak dapat melindungi organisasi dari setiap kampanye phishing, maka organisasi makin beralih ke simulasi phishing. Simulasi phishing yang dibuat dengan baik membantu mengurangi dampak serangan phishing dengan dua cara penting. Simulasi menyediakan kebutuhan tim keamanan informasi untuk mendidik karyawan agar lebih mengenali dan menghindari serangan phishing di dunia nyata. Mereka juga membantu tim keamanan menemukan titik kerentanan, meningkatkan respons insiden secara keseluruhan, dan mengurangi risiko pelanggaran data serta kerugian finansial akibat upaya phishing yang berhasil.
Uji phishing biasanya merupakan bagian dari pelatihan kesadaran keamanan yang lebih luas yang dipimpin oleh departemen TI atau tim keamanan.
Proses ini umumnya melibatkan lima langkah:
Setelah mereka menyelesaikan langkah-langkah ini, banyak organisasi menyusun laporan komprehensif yang merangkum hasil simulasi phishing untuk dibagikan kepada para pemangku kepentingan yang relevan. Beberapa juga menggunakan insight tersebut untuk meningkatkan pelatihan kesadaran keamanan mereka sebelum mengulangi proses tersebut secara teratur untuk meningkatkan kesadaran keamanan siber dan tetap terdepan dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.
Saat menjalankan kampanye simulasi phishing, organisasi harus mempertimbangkan hal-hal berikut.
Simulasi phishing dan pelatihan kesadaran keamanan merupakan langkah pencegahan yang penting, tetapi tim keamanan juga memerlukan kemampuan deteksi dan respons ancaman yang canggih untuk mengurangi dampak kampanye phishing yang berhasil.
Pelajari lebih lanjut IBM QRadar SIEM