Kerangka kerja agen tunggal bergantung pada satu model bahasa untuk menangani berbagai tugas dan tanggung jawab. Agen ini dilengkapi dengan prompt sistem serta alat bantu seperti pencarian, API, dan bahkan agen lain untuk menyelesaikan tugasnya. Meskipun agen tunggal dapat berkomunikasi dengan agen lain melalui alat yang tersedia, mereka tidak bekerja secara kolaboratif seperti dalam sistem multiagen.
Dalam sistem agen tunggal, tidak ada masukan dari agen AI lain. Oleh karena itu, disarankan untuk menyediakan opsi masukan dari manusia guna meningkatkan akurasi seiring waktu. Arsitektur ini paling efektif untuk tugas yang terdefinisi dengan jelas, di mana masukan dari agen atau pengguna lain tidak diperlukan.7
Daripada mengandalkan satu model untuk menangani semua kemampuan, sistem multiagen (MAS) membagi tugas di antara beberapa agen khusus. Arsitektur ini melibatkan dua atau lebih agen yang dapat menggunakan model bahasa yang sama atau berbeda. Terlepas dari jumlahnya, para agen beroperasi dalam lingkungan yang sama, memungkinkan mereka untuk berbagi tujuan, memori, dan rencana tindakan satu sama lain. Arsitektur ini menunjukkan keunggulan yang menonjol dibandingkan dengan prompting rantai pemikiran (CoT), di mana model ini perlu memecah tugas menjadi beberapa langkah.8 Arsitektur multiagen cenderung berkembang lebih ketika kolaborasi dan beberapa jalur eksekusi yang berbeda diperlukan.
Pemilihan arsitektur agen yang tepat bergantung pada spesifikasi aplikasi dan contoh penggunaan. Sistem agen tunggal paling efektif untuk menyelesaikan masalah yang spesifik. Seseorang dapat menganggap agen sebagai pemecah masalah. Beberapa masalah memerlukan kemampuan individual dari satu agen khusus, yang lain mungkin memerlukan tim pemecah masalah, atau tim yang terdiri dari beberapa agen. Sistem multiagen memungkinkan beberapa agen untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah yang melampaui kemampuan atau pengetahuan individu agen. Sistem multi-agen dapat menyelesaikan masalah yang terlalu besar untuk sistem agen tunggal. Penelitian menunjukkan bahwa MAS menawarkan berbagai keuntungan, termasuk peningkatan kecepatan, keandalan, serta toleransi terhadap ketidakpastian dalam data dan pengetahuan.9 Manfaat utama dari sistem multiagen, seperti yang diterapkan dalam crewAI, mencakup kolaborasi antaragen, alur kerja otonom, dan skalabilitas yang lebih baik.