Selama tahap pertama modernisasi infrastruktur TI, The Insolvency Service terus berkomitmen mewujudkan tujuan utamanya: membantu mereka yang mengalami masalah keuangan. Dan mereka berhasil menunaikannya.
Otomatisasi platform mempercepat pemrosesan lebih banyak klaim oleh petugas terkait. Artinya, para pemohon juga dapat segera dilayani. Integrasi dengan aplikasi bisnis utama memberikan efisiensi proses dan visibilitas di seluruh lini bisnis sekaligus meningkatkan kualitas layanan konstituen. Fleksibilitas platform ini membuat agensi dapat beradaptasi dengan teknologi seiring perkembangan kebutuhan bisnis dan publik.
Perubahan tersebut memberikan perbedaan yang nyata. Sebelumnya, setiap klaim harus ditangani satu per satu karena keterbatasan sistem ketika kasus-kasus besar masuk.
"Setelah adanya pemeriksaan otomatis, pemilihan data, dan kemampuan pemrosesan massal dari sistem yang baru, seorang petugas terkait yang berpengalaman dapat memproses empat kali lebih banyak klaim langsung dalam sehari dibanding sistem yang lama," ujar Lydia Chown.
Dengan demikian, The Insolvency Service tidak perlu menambah tenaga kerja saat beban kerja melonjak. Petugas terkait pada akhirnya dapat fokus menangani masalah dan klaim yang lebih kompleks.
Baru-baru ini misalnya, RPS mengirimkan 3.000 surat manfaat (benefit letter) dalam satu hari yang sebelumnya harus diproses satu per satu. “Jadi kami telah mengotomatiskan area kerja yang baru,” tambah Sharon Lewis.
Integrasi aplikasi bisnis utama, seperti mesin penghitung, juga menghadirkan fleksibilitas dan efisiensi proses di seluruh lembaga ini. Sebagai contoh, platform ini otomatis membandingkan dan memilih data pemohon dengan catatan gaji sehingga kami tidak perlu melakukannya secara manual.
Sharon Lewis setuju: "Salah satu hal keunggulan platform ini adalah fleksibilitasnya. Jadi, jika kami perlu menyesuaikan atau mengubah penghitungan, atau mendapatkan undang-undang perpajakan baru, keputusan kasus, atau ada bagian dari undang-undang yang masuk, kami dapat segera menyesuaikannya tanpa merogoh kantong dalam-dalam."
Petugas terkait lebih leluasa memantau proses bisnis penting setelah integrasi sistem yang sama tersebut.
"Proses bisnis yang tadinya ditangani secara efektif di luar sistem, kini menjadi bagian dari sistem utama," tambah Sharon Lewis. "Sistem ini secara efisien mengelola banyak kasus pengadilan hubungan kerja dengan melacak jadwal dan hasil pemeriksaan untuk ribuan orang."
Keahlian IBM dalam layanan cloud Microsoft, metode penerapan yang sudah terbukti, dan gaya kolaboratifnya sangat krusial dalam keberhasilan Tahap 1, seperti yang disampaikan oleh Lydia Chown dan Sharon Lewis.
"Tim proyek IBM Consulting bekerja tanpa kenal lelah untuk mengembangkan dan menghadirkan sistem manajemen kasus berbasis Microsoft Dynamics yang baru dan bekerja sama dengan baik dengan tim internal kami," ujar Sharon Lewis. “Mereka adalah tim yang kompeten dan berkomitmen.”